Sebelumnya gue minta kiss (terima kasih) ma lo semua yang telah berbaik hati mau menginjakkan kursor mouse lo ke blok gue, harap maklum yee, berhubung blog gue masih tahap pembangunan jadi meludah aja sesuka lo, Harap Bantuannya agar blog gue bisa (eneg) enak dipandang. sekali lagi terima kasih

Senin, 13 Februari 2012

PENDAHULUAN

A. Pengertian dan Orientasi Metodologi Penenlitian

Metodologi penelitian berasal dari kata "Metode" yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan "Logos" yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mancari, mancata, merumuskan, dan menganlisis sampai menyusun laporan penelitian.

Tentang istilah penelitian, banyak penulis yang mengemukakan pendapatnya, antara lain :

a. David H. Penny
Penenlitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

b. J. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.


c. Sutrisno Hadi
Sesuai dengan tujuannya penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

d. Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

Dari batasan-batasan menurut beberapa ahli, dapat diambil simpulan bahwa metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. Cara penelitian yang dimaksud meliputi kegiatan : (1) mencari; (2) mencatat; (3) merumuskan; (4) menganalisi; dan (5) menyusun laporan.

B. Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Alam

Ilmu pengetahuan alam (natural science) mempunyai objek dunia yang rill material atau dunia obyektif. Yang dicari disini adalah fakta dan pembuktian dari hal tersebut, dalam hal ini disebut kenyataan.
Obyek dari ilmu pengetahuan sosial (social science) ialah manusia dan fenomena-fenomena manusiawi/gejala human. Materil dari ilmu pengetahuan sosial antara lain adalah hasil karya manusia, barang-barang peninggalan historis, tingkah laku perbuatan manusia dalam berbagai macam ekspresi, hasil kebudayaan, dan lain-lain, yang seluruhnya dipikirkan secara sitematis dan diciptakan oleh akan budi manusia.

beberapa faktor perkembangan yang tidak seimbang antara kedua kelompok pengetahuan tersebut :
1. obyektivitas terhadap gejala alam
2. gejala alam secara relatif kurang kompleks jika dibandingkan dengan fenomena sosial
3. gejala alam bisa diamati secara langsung
4. gejala alam menampakkan kemantapan, konstansi, dan konsistensi, dan
5. tersedia dana yang lebih banyak untuk penelitian ilmu pengetahuan alam.

C. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki karakteristik yang spesifik antara satu dan lainnya. Guba dan Lincoln (1981) menyajikan uraian yang cukup panjang dan mempertentangkan perbedaan paradigma kedua penelitian ini. Pada penelitian kuantitatif digunakan istilah scientific paradigm, sedangkan penelitian kualitatif diidentikan dengan istilah naturalistic inquiry (inkuri ilmiah). Namun penulis lainnya, misalnya Brannen (1997) mengindentifikasikan beberapa hal yang menjadi pembeda di antara kedua paradigma penelitian ini, yakni dengan menfokuskan pada bagaimana kedua paradigma penelitian tersebut memperlakukan data.
Reichard dan Cock (1979) memberikan gambaran skematik tentang perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif sebagaimana pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1
Perbedaan Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif


Tidak ada komentar:

Posting Komentar